
Aktivitas 10: Proyek tentang Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk siswa kelas 7 SMP, terdapat sebuah tugas proyek yang menuntut siswa untuk memahami bentuk interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai jenis interaksi sosial, termasuk yang bersifat asosiatif maupun disosiatif.
Proyek ini diberikan sebagai bagian dari pembelajaran di buku IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh Kemdikbudristek pada tahun 2023 edisi Revisi. Di halaman 50, siswa diminta untuk mengerjakan soal Aktivitas 10 dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Berikut adalah jawaban lengkap dari tugas tersebut.
Langkah-Langkah Pengerjaan Proyek
-
Mengidentifikasi Masalah
Siswa diminta untuk membuat penelitian sederhana mengenai interaksi sosial disosiatif. Dalam tahap ini, mereka harus memilih topik spesifik seperti kontravensi, yaitu bentuk interaksi sosial yang tidak langsung namun bisa menyebabkan perpecahan. Selanjutnya, siswa membuat latar belakang penelitian yang menjelaskan pentingnya topik yang dipilih serta merumuskan pertanyaan penelitian. -
Mengumpulkan dan Mengelola Informasi
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, video, atau wawancara. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk menyusun laporan hasil penelitian dengan sistematika yang terdiri dari: - Latar Belakang
- Pertanyaan Penelitian
- Pembahasan
-
Daftar Pustaka
-
Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi
Setelah melakukan penelitian, siswa diminta untuk merancang kegiatan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya interaksi sosial disosiatif. Beberapa poin yang harus dipertimbangkan antara lain: - Tujuan kegiatan
- Sasaran audiens
- Media kampanye (seperti poster, selebaran, presentasi, atau pameran)
- Alat dan bahan yang dibutuhkan
-
Waktu dan langkah pelaksanaan
-
Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi
Setelah merancang kegiatan, siswa melaksanakannya dan melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan. Hal ini membantu siswa memahami dampak dari tindakan yang dilakukan serta bagaimana cara meningkatkan komunikasi positif dalam lingkungan sekolah.
Contoh Jawaban Laporan Penelitian
Tema: Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari
Topik: Dampak Kontravensi di Kalangan Pelajar
A. Latar Belakang
Interaksi sosial merupakan dasar dari kehidupan bermasyarakat. Dalam praktiknya, interaksi sosial dapat bersifat asosiatif (mendukung kerja sama) maupun disosiatif (menimbulkan pertentangan). Salah satu bentuk interaksi sosial disosiatif adalah kontravensi, yaitu sikap menentang secara tersembunyi yang biasanya ditunjukkan melalui gosip, sindiran, atau penolakan tidak langsung. Fenomena kontravensi sering terjadi di lingkungan pelajar, misalnya saat ada aturan sekolah yang tidak disukai, atau ketika muncul persaingan antar teman. Meskipun tidak terlihat sebagai konflik terbuka, kontravensi bisa merusak hubungan pertemanan, menurunkan semangat belajar, bahkan memicu bullying. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan agar dapat memberikan pemahaman tentang dampak kontravensi di kalangan pelajar dan bagaimana cara mencegahnya.
B. Pertanyaan Penelitian
- Apa bentuk kontravensi yang sering muncul di kalangan pelajar?
- Apa dampak kontravensi terhadap hubungan sosial antar siswa?
- Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kontravensi agar tidak berkembang menjadi konflik?
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil telaah dari berbagai sumber pustaka (buku sosiologi, artikel pendidikan, dan jurnal perilaku sosial remaja), ditemukan beberapa poin penting:
1. Bentuk kontravensi di kalangan pelajar:
- Sindiran melalui media sosial.
- Menyebarkan gosip atau rumor.
- Pura-pura setuju dengan aturan, tetapi sebenarnya menolak.
2. Dampak kontravensi terhadap hubungan sosial:
- Merusak rasa percaya antar siswa.
- Memicu perpecahan dalam kelompok belajar.
- Menurunkan solidaritas antar teman sebaya.
3. Upaya pencegahan kontravensi:
- Menumbuhkan budaya komunikasi terbuka di sekolah.
- Membiasakan siswa menyampaikan kritik secara santun.
- Guru dan konselor aktif melakukan mediasi jika ada masalah antar siswa.
- Menanamkan nilai toleransi dan empati melalui kegiatan ekstrakurikuler.
D. Daftar Pustaka
- Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2017.
- Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
- Artikel Jurnal Pendidikan Karakter, Kemendikbud, 2020.
- Modul Sosiologi Kelas XI, Kemdikbud, 2021.
Rencana Kegiatan Kampanye Anti-Kontravensi
Tujuan kegiatan:
- Memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya kontravensi.
- Mengajak siswa menyelesaikan masalah dengan komunikasi positif.
Sasaran audiens:
- Siswa kelas X, XI, dan XII di sekolah.
Media kampanye:
- Poster edukasi “Stop Sindiran, Mulai Bicara Baik”.
- Presentasi kelompok di kelas.
- Pameran karya siswa tentang pentingnya menjaga hubungan sosial sehat.
Alat dan bahan:
- Laptop, proyektor, kertas karton, spidol warna, hasil cetak poster.
Waktu dan langkah pelaksanaan:
- Minggu 1 → persiapan materi dan desain poster.
- Minggu 2 → presentasi di kelas dan pemasangan poster di area sekolah.
- Minggu 3 → pameran karya dan diskusi terbuka.
Kesimpulan dan Aksi
Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial disosiatif yang dapat merugikan pelajar karena merusak hubungan sosial dan solidaritas. Melalui kegiatan kampanye edukasi, diharapkan siswa lebih terbuka, menghargai perbedaan, dan mampu menyelesaikan masalah tanpa sindiran atau gosip.
0 Komentar untuk "Kunci Jawaban IPS Kelas 7: Aktivitas 10 Interaksi Sosial Harian"