
Program Sekolah Rakyat Terintegrasi di Indramayu Siap Beroperasi
Sebuah inisiatif penting dalam bidang pendidikan telah diumumkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam rangka meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, Kementerian Sosial Republik Indonesia meluncurkan Sekolah Rakyat Terintegrasi 40 di Indramayu, Jawa Barat. Proyek ini direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir bulan ini.
Program ini dirancang untuk menampung anak-anak yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah, termasuk mereka yang pernah putus sekolah. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang setara dan mempercepat penurunan angka putus sekolah di daerah pedesaan. Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu dari 60 titik yang akan beroperasi pada bulan September. Ia menjelaskan bahwa saat ini sedang dalam proses persiapan. “Kami terus berupaya agar semua bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Pada tahap awal, Sekolah Rakyat Terintegrasi 40 akan menerima sebanyak 100 calon siswa. Komposisi siswa terdiri dari 50 murid SD dan 50 murid SMP. Prioritas diberikan kepada anak-anak dari keluarga miskin yang belum pernah mengenyam pendidikan formal atau mengalami putus sekolah. Lokasi sementara sekolah ini ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Indramayu, yang dinilai layak oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, pembangunan gedung permanen sekolah ini akan dimulai tahun ini. Dengan demikian, gedung baru tersebut diharapkan dapat digunakan pada tahun ajaran 2026, sehingga dapat menampung lebih banyak siswa. Saifullah Yusuf menekankan pentingnya adaptasi awal bagi siswa dan pengajar agar operasional sekolah berjalan lancar.
Siswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan fasilitas lengkap dari pemerintah. Mulai dari makan tiga kali sehari, camilan dua kali, perlengkapan sekolah, hingga seragam, semuanya disediakan untuk memastikan tidak ada beban finansial bagi keluarga.
Selain fokus pada pendidikan, program ini juga menyoroti keterlibatan orang tua. Mereka akan diberi pelatihan keterampilan agar bisa mandiri secara ekonomi dalam waktu lima tahun. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial pemerintah.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyambut baik inisiatif ini. Ia telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare sebagai lokasi pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat Terintegrasi 40. Gedung ini nantinya dapat menampung hingga 1.000 siswa. Lucky Hakim optimistis bahwa kehadiran sekolah ini akan menjadi peluang emas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Program ini diharapkan membuka jalan bagi mereka untuk menatap masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan berkualitas. “Kami berharap kelak lahir generasi Indramayu yang cerdas dan berdaya saing,” tambah Bupati.
Dengan peluncuran ini, diharapkan lebih banyak daerah lain mengikuti jejak Indramayu dalam mendukung akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu. Ini sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan nasional hingga 2030.
0 Komentar untuk "Menteri Sosial Dorong Pendidikan Inklusif di Indramayu Melalui Sekolah Terpadu"