
Program Makan Bergizi Gratis Berdampak Positif di Sekolah Luar Biasa
Di dalam ruang kelas yang berwarna hijau di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, aroma lauk pauk tercium dengan nyaman di antara tawa dan kegembiraan para pelajar. Di sana, beberapa siswa tampak fokus saat menyuap nasi dan sayur. Kebersamaan dan suasana yang hangat terasa jelas.
Sejak pertengahan November 2024, SLB Negeri 5 Jakarta menjadi salah satu lokasi uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makanan, tetapi juga untuk membentuk semangat dan kebiasaan makan sehat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Program MBG memberikan dampak positif yang sangat signifikan,” ujar Kepala SLB Negeri 5 Jakarta, Hani Rustiani, saat ditemui oleh SPMB SMP Kartika IV-9 pada Senin (20/10).
Sekolah ini memiliki total 195 siswa yang terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari SDLB, SMPLB hingga SMALB. Mayoritas peserta didik mengalami hambatan intelektual dan pendengaran, serta beberapa di antaranya memiliki autisme atau disabilitas fisik.
Awalnya, menu yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah belum sepenuhnya sempurna. Namun, kini menu MBG semakin beragam dan berganti setiap hari. Setiap hari, porsi makanan yang disajikan sudah seimbang antara karbohidrat, protein, dan sayuran.
Hani menjelaskan bahwa pihak SPPG menerima masukan, kritik, dan saran dari sekolah setiap hari jika ada hal yang perlu diperbaiki. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas program.
Perubahan terbesar yang terlihat dari program MBG adalah peningkatan kesehatan dan kehadiran siswa. Dulu, banyak siswa sering absen karena sakit. Kini, jumlah kehadiran siswa meningkat secara signifikan, terutama di kelas dasar yang lebih rentan terhadap penyakit.
“Anak-anak di kelas SD kini lebih jarang absen karena mereka lebih sehat,” ujarnya.
Sebelum adanya MBG, sebagian besar siswa membawa bekal dari rumah, biasanya berupa makanan instan seperti sosis atau nugget. Kini, melalui program ini, siswa belajar mengenal makanan rumahan yang lebih sehat dan mulai menyukainya.
“Beberapa di antara mereka awalnya tidak suka makan sayur, namun kini sudah mulai menyukainya,” tambah Hani.
Selain itu, semangat baru juga terlihat dalam berbagai lomba. Dalam setahun terakhir, siswa SLB Negeri 5 Jakarta berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Mereka menjuarai lomba pencak silat, pantomim, menyanyi, hingga boga tingkat Sudin Jakarta Barat.
“Anak-anak kami bahkan tampil dalam acara SEAMEO Asia Tenggara. Meskipun bukan lomba, performa mereka sangat luar biasa,” kata Hani.
Perluasan Jangkauan Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen untuk memperluas jangkauan Program Makan Bergizi Gratis ke daerah lain. Tujuan dari program ini adalah agar siswa di berbagai wilayah dapat mendapatkan akses makanan sehat yang setara.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kolaborasi dengan platform digital akan mempercepat distribusi makanan. Kemkomdigi siap menjadi penghubung antara platform digital dan ekosistem yang ada, sehingga sinergi ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat mencapai daerah-daerah yang membutuhkan,” ujarnya.
0 Komentar untuk "MBG Bangkitkan Semangat Siswa SLB 5 Jakarta, Kepala Sekolah: Dulu Sering Sakit, Kini Rajin Hadir"