Pemimpin Moderat Berintegritas, PKM INU Tasikmalaya Ciptakan Mahasiswa Visioner

Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Berhasil Mengukir Karakter Pemimpin Muda

Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Institut Nahdlatul Ulama (INU) Tasikmalaya berjalan dengan penuh antusiasme selama tiga hari, dari tanggal 28 hingga 30 November 2025. Acara ini mengangkat tema yang sangat relevan dan ambisius, yaitu “Membangun Kepemimpinan Mahasiswa yang Moderat dan Berbasis Nilai Spiritualitas.” Tidak hanya sebagai wadah untuk memperkuat kompetensi kepemimpinan, PKM juga menjadi langkah nyata dalam membentuk karakter pemimpin muda yang tangguh dan berintegritas.

Presiden Mahasiswa INU Tasikmalaya, Zildan Agung, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan kualitas kepemimpinan peserta. Ia menekankan bahwa PKM bukan hanya sekadar ruang belajar teori, tetapi juga proses pembentukan karakter dan mental kepemimpinan yang kuat. Peserta menunjukkan peningkatan yang jelas dalam kemampuan manajerial, komunikasi, dinamika kelompok, serta penyusunan gagasan secara sistematis.

Zildan juga menyoroti nilai-nilai penting seperti integritas, empati, dan kedisiplinan yang mulai tampak dalam perilaku peserta. Keberhasilan peserta dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) menjadi bukti bahwa teori kepemimpinan telah berhasil diterjemahkan menjadi program aksi nyata. Ia menyatakan rasa bangga atas lahirnya generasi pemimpin muda yang moderat, matang, dan visioner, yang menjadi modal penting bagi keberlanjutan gerakan kemahasiswaan INU Tasikmalaya.

Di balik kesuksesan acara tersebut, Ketua Pelaksana kegiatan, Salman Faisal, mengungkapkan perasaan haru dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Meskipun ada tantangan logistik yang tidak terhindarkan, semangat panitia dan peserta berhasil menjadikannya sukses. Salman menyampaikan apresiasi yang besar kepada panitia, pemateri, dan peserta, meskipun ada beberapa kendala seperti keterlambatan dan kelelahan. Ia menegaskan bahwa kekompakan dan kerja sama membuat acara ini berjalan lancar.

Salman juga memberikan beberapa catatan penting untuk penyelenggaraan PKM berikutnya, seperti peningkatan koordinasi panitia dan manajemen waktu yang lebih ketat. Selain itu, ia menekankan agar jejaring dan relasi yang terjalin selama kegiatan tidak berhenti setelah acara selesai. "Ilmu yang didapat hari ini tidak boleh diakhiri begitu saja, tapi jaringan harus tetap berkembang," ujarnya.

Antusiasme juga datang dari peserta. Nurul Aeni, perwakilan dari Prodi PAI 1, menyampaikan bahwa PKM memberikan pengalaman yang sangat berkesan dan transformatif. Ia menilai kegiatan ini benar-benar membentuk karakter dan kompetensi kepemimpinan para peserta, sekaligus memperkuat solidaritas antar mahasiswa. Nurul berharap PKM menjadi langkah awal dalam melahirkan pemimpin masa depan yang berintegritas dan berkarakter spiritual.

Dengan keberhasilan PKM ini, INU Tasikmalaya semakin memperkuat komitmennya dalam mencetak generasi pemimpin muda yang tidak hanya cerdas secara manajerial, tetapi juga berlandaskan spiritualitas dan nilai moderasi. Mereka diharapkan siap berkontribusi bagi kampus, masyarakat, dan masa depan bangsa.