
Perhelatan Ilmiah yang Menjadi Momentum Penting bagi Studi Al-Qur’an Berbasis Digital
Perhelatan ilmiah The 8th Annual Meeting and International Conference of AIAT (Asosiasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) yang diadakan pada tanggal 29–30 November hingga 1 Desember 2025 tidak hanya menjadi ajang akademik bergengsi. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi momen penting bagi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk memperkuat arah baru studi Al-Qur’an berbasis digital.
Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, H. Aan Jaelani, menyampaikan bahwa konferensi internasional ini menjadi jembatan strategis dalam memperkuat transformasi digital di bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). Ia menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga sebagai katalisator bagi inovasi digital studi Al-Qur’an. Tujuannya adalah memastikan bahwa keilmuan Al-Qur’an terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.
Inovasi Digital Jadi Fokus Utama
Berbeda dengan konferensi sebelumnya, pertemuan tahun ini menghasilkan dorongan konkret untuk melahirkan inovasi digital. Prof Aan menargetkan agar dosen-dosen IAT UIN Siber Cirebon segera mengembangkan aplikasi pendeteksi dan pencarian derivasi kata Al-Qur’an—sebuah alat yang dapat menjadi terobosan bagi penelitian teks suci secara lebih cepat, akurat, dan modern.
Di era digital, penelitian Al-Qur’an membutuhkan perangkat yang adaptif dan mudah diakses. Oleh karena itu, pihak kampus ingin menghadirkan platform yang dapat membantu para akademisi, peneliti, hingga masyarakat umum. Langkah ini sejalan dengan positioning kampus yang sedang menguat sebagai ruang inovasi dalam ekosistem pendidikan keagamaan di Asia Tenggara.
Kehadiran Para Pakar dan Peserta Internasional
Acara ini dihadiri oleh para pakar ternama dari Asia Tenggara dan Indonesia, menciptakan ruang pertukaran gagasan lintas negara. Beberapa tokoh yang hadir antara lain: Khairudin Aljunied dari National University of Singapore, Haziah Hussin dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Faried F. Saenong sebagai Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Nasywa Shihab selaku Managing Director Lentera Hati, Faqihuddin Abdul Kodir, serta Sumanta, Guru Besar UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Tidak kurang dari 80 presenter dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, China, India, hingga Amerika Serikat turut membagikan hasil riset terbaru mereka. Atmosfer internasional ini semakin menegaskan bahwa Cirebon tengah menjadi titik temu diskursus keagamaan digital berskala global.
Kompetisi dan Penghargaan dalam Acara
AIAT memeriahkan kegiatan dengan penyelenggaraan kompetisi esai, artikel ilmiah, dan lomba video konten kreator. Selain itu, diberikan Lifetime Achievement Award kepada Alm. Supardi Abdu Shomat, pionir Qur’an Braille Indonesia—sebuah pengakuan terhadap kontribusi besar bagi dunia literasi Qur’ani.
Dukungan Kemenag untuk Ekosistem Keilmuan Digital
Kehadiran Sahiron, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam sekaligus Presiden AIAT, memperkuat dorongan pemerintah terhadap digitalisasi studi Al-Qur’an. Aan menyambut baik ajakan Kemenag untuk memperkuat eksistensi AIAT dari masa ke masa.
Ia menegaskan bahwa Al-Qur’an relevan sepanjang zaman dan digitalisasi adalah salah satu jalannya. Keberhasilan penyelenggaraan konferensi berskala internasional ini bukan sekadar prestasi sebagai tuan rumah. Lebih dari itu, momentum ini menegaskan peran UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai pusat unggulan (center of excellence) yang menggabungkan tradisi keilmuan Islam dengan pemanfaatan teknologi mutakhir.
Dengan komitmen digitalisasi dan jejaring akademik internasional yang semakin luas, UIN Siber Cirebon menempatkan diri sebagai poros baru inovasi studi Al-Qur’an di Indonesia.
0 Komentar untuk "UIN SSC Perkuat Transformasi Digital Studi Al-Quran di The 8th Annual Meeting AIAT"